Halaman

Kamis, 13 Oktober 2011

Langkanya listrik di Indonesia

      Semenjak ada kenaikan harga BBM pada akhir Mei 2008, PLN menerapkan giliran pemadaman listrik di berbagai lokasi. Terjadi pengurangan pasokan listrik pada pembangkit tenaga listrik yang ada, baik yang dimiliki PLN maupun yang bukan. Pengurangan ini terjadi karena permintaan meningkat terhadap listrik sejak terjadinya kenaikan harga BBM. Kenaikan permintaan ini salah satunya disebabkan oleh meningkatnya permintaan industri, disebabkan biaya produksi yang lebih murah bila menggunakan listrik dibandingkan dengan BBM. Terjadinya pemadaman listrik secara bergiliran tentunya akan berdampak ekonomi yang cukup luas.
        Sebetulnya sejak krisis yang terjadi pada tahun 1998, Indonesia dianggap lebih beruntung dibandingkan dengan Filipina karena memiliki sejumlah cadangan minyak dan gas bumi, meskipun kebangkitan ekonomi Indonesia dan Filipina tertinggal dibandingkan dengan Thailand dan Malaysia. Sepuluh tahun kemudian, Indonesia mesti menghadapi kenyataan bahwa cadangan minyak dan gas bumi nasional semakin tipis di samping kenyataan bahwa harga minyak mentah dunia yang selalu naik dan berakibat buruk bagi situasi ekonomi nasional. Indonesia telah menjadi negara net oil importer country yang awalnya diperkirakan akan dialami pada tahun 2015, artinya menipisnya cadangan minyak dan gas bumi nasional terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Hingga apabila tidak tanggap bertindak mengantisipasi kondisi kritis ketersediaan sumber energi dan listrik akan terjadi kelangkaan dengan segala implikasinya, meskipun tanda-tanda ke arah itu sudah ditunjukkan dengan adanya giliran pemadaman listrik.
            Memperhatikan hal tersebut, perlu dikaji lebih mendalam mengenai sistem kelistrikan yang ada di Indonesia untuk mengetahui apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi. Pasokan tenaga listrik menjadi salah satu prasarana yang amat vital baik untuk dunia usaha maupun rumah tangga. Ekonomi suatu negara akan maju bila listrik dipastikan ada.
            Dari tabel 1 berikut tampak tahun 2002-2006, PLN selalu mengalami kerugian. Kerugian tahun 2005 meningkat hampir 100% dari tahun sebelumnya. Meningkatnya kerugian ini tentunya didorong pula oleh kenaikan harga BBM sebanyak 2 kali pada tahun 2005. Hal ini tentunya akan terjadi pula di tahun 2008.
           Pada tabel 2 berikut untuk tahun 2002-2006 tampak total pasokan masih lebih besar dari total permintaan. Akan tetapi, pada tahun 2008 jumlah permintaan meningkat disebabkan adanya kenaikan harga BBM yang berakibat terhadap kekurangan pasokan dan hal ini tentunya akan berdampak pula terhadap meningkatnya jumlah kerugian yang dialami PLN. Terjadinya kenaikan harga BBM menyebabkan jatah BBM PLN di PT Pertamina tidak mencukupi sehingga harus membeli dari luar negeri dan itu membutuhkan waktu. Sehingga, adanya lead time ini berpotensi terhadap kurangnya pasokan hingga terjadi giliran pemadaman listrik seperti yang terjadi saat ini.
        Bila melihat kepada sumber energi yang digunakan PLN seperti ditunjukkan pada tabel 4 tampak sumber energi terbesar yang digunakan adalah batu bara dan BBM, di samping gas, air, dan panas bumi. Terjadi persoalan pada energi primer untuk menggantikan BBM mengingat batu bara dan gas yang semakin berkurang karena ada kontrak jangka panjang dengan luar negeri sehingga terjadi keterlambatan-keterlambatan pasokan di dalam negeri. Maka yang paling memungkinkan ke depan adalah penggunaan panas bumi, mengingat cadangan panas bumi kita terbanyak di dunia dan penggunaannya masih sangat sedikit. Kondisi ini sebenarnya menunjukkan kurangnya antisipasi pemerintah terhadap ketersediaan energi primer dalam jangka panjang sehingga menimbulkan persoalan yang terjadi saat ini, yaitu menipisnya sumber energi yang ada di sisi lain sumber energi yang masih tersedia banyak belum termanfaatkan.