Halaman

Minggu, 11 November 2012

Indentifikasi IPTEK dapat secara langsung/tidak langsung dalam meningkatkan daya dukung lingkungan


 Manfaat IPTEK Bagi Manusia dan Lingkungan

Manfaatnya Jelas mempermudah aktivitas manusia secara efektif dan efisien. dalam rangka meningkatkan budaya dan taraf hidup yang lebih tinggi. Sejak manusia masih bercocok tanam berpindah-pindah dan berburu untuk cari makan, kemudian muncul peternakan, pertanian. Semua ini hasil dari Iptek. Semula manusia harus berjalan untuk pergi ketempat yang jauh, trus di temukan pedati yang ditarik hewan sampai ditemukan mobil, semua ini hasil dari Iptek Kalau dulu dunia gelap gulita, hanya ada penerangan lampu minyak, trus timbul petromak sampai ada lampu,ini juga hasil dari Iptek. Kalau dulu manusia telanjang tidak memakai pakaian, sekarang bisa pakai baju dan celana berbagai model, ini juga jasa dari Iptek.

kesimpulannya Iptek akan sejalan dengan kehidupan manusia, karena manusia mahluk yang berakal.

Jenis-jenis Iptek
Jenis-jenis Iptek yang berkembang saat ini sudah dapat digunakan oleh masyarakat. Pada keadaan yang membutuhkan manusia selalu melakukan inovasi. Misalnya, dalam bidang kesehatan, astronomi, teknologi, perhubungan, dan arsitektur. Adapun jenis-jenis Iptek adalah sebagai berikut.
1) Kesehatan
Dalam bidang kesehatan masalah pelayanan kesehatan, penyakit, gizi, farmasi, dan kesehatan lingkungan menjadi perhatian pokok. Untuk itu telah ditingkatkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan. Disamping itu alat-alat kedokteran telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan kesehatan masyarakat. Sementara itu, di beberapa rumah sakit tertentu sedang dilakukan penelitian tentang pemanfaatan RIA (Radio Immunmo Assay), yaitu suatu alat diagnosa yang menggunakan teknik radioisotope. Dengan ini maka kesehatan masyarakat semakin meningkat dan angka kematian semakin menurun.
 2) Astronomi
Selama ini sebagian masyarakat hanya mengetahui matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, tetapi tidak mengetahui ada apa sebenarnya di dalam matahari atau bagaimana terbentuknya matahari. Padahal, sejak zaman dahulu tata surya dan matahari merupakan sesuatu yang vital. Masih ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan siklus matahari sebagai patokan untuk bercocok tanam, penunjuk arah, atau patokan waktu. Bahkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi, ilmu falak merupakan dasar yang diajarkan untuk kepentingan navigasi. Astronomi adalah ilmu perbintangan. Kita pernah mendengar astronomi (ahli perbintangan) berkebangsaan Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus.
Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planet-planet lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin dengan kebenaran hipotesa “heliocentris” ini, dan tatkala ia menginjak usia empat puluh tahun ia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun- tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (tentang Revolusi Bulatan Benda- benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya.

Masalah kependudukan


Masalah kependudukan yang berdampak negatif terhadap lingkungan

 Salah satu masalah kependudukan yang sedang serng terjadi saat ini adalah perubahan lahan terbuka hijau atau hutan sekalipun menjadi kompleks perumahan elite atau mall di kota-kota besar. tentu jika hal ini di biarkan akan menjadi masalah besar mengingat daerah hijau ataupun hutan merupakan daerah terbesar sebagai resapan air di saat musin hujan. Jika daerah hijau ini makin lama makin sedikit, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi bencana alam yang luar biasa seperti banjir bandang yang sangat besar seperti yang pernah terjadi pada daerah ibu kota Jakarta beberapa tahun silam. Hal ini seharus nya menjadi barometer kita untuk berikir dahulu sebaik mungkin sebelum menggunakan daerah hijau tersebut.

Contoh lain yang dapat kita pelajari adalah masalah sampah yang tidak ada habis nya unutk di bahas karena jumlah sampah saat ini di tempat pembuangan akhir (TPA) sudah mulai tidak bias menampung lagi jumlah sampah yang kian waktu kian bertambah pesat. Masalah sampah ini sebenar nya jika kita berpikir secara jernih, ini adalah masalah yang di timbulkan oleh manusia sendiri. Bagaimana tidak, pasti hampir semua orang pernah membuang sampah sembarangan atau membuang sampah pada tempat yg sebenarnya kita tidak boleh mbuang sampah pada tempat tersebut. Jadi menurut saya, masalah lingkungan yang di sebabkan oleh sampah seperti umumnya banjir adalah murni kesalahan dari tingkah laku manusia atau orang2 yang suka membuang sampah sembarangan. Jadi masalah sampah ini tidak akan teratasi sampai kapan pun jika tidak ada kesadaran dari kita sendiri, yaitu manusia yg hampir setiap hari nya membuang sampah.

Jadi kesimpulan yang bias di ambil dari bahasan tentang masalah kependudukan terhadap lingkungan ini adalah ternyata segala masalah yang berdampak negative pada lingkungan kita dalah akibat dari prilaku kita sendiri sebagai manusia yang setiap hari nya menggunakan sumber daya alam untuk pembangunan, tapi sering kali kita tidak memikirkan untuk melestarikan atau memperbaiki nya sebagai wujud terima kasih kita terhadap alam yang sudah dan selalu memberikan segala manfaat baik nya untuk kita.